Oleh : Zulfikkar Purwa Nugraha, S.Pd.
Siswa SMK harus bersiap menghadapi Revolusi Industri 4.0, suatu masa dimana mereka akan “bersaing” dengan kemajuan teknologi di sektor industri. Mereka harus sadar bahwa saat ini mereka berada di tengah-tengah transformasi signifikan terkait cara manusia menghasilkan produk berkat digitalisasi manufaktur. Transisi ini begitu meyakinkan sehingga disebut Industri 4.0 untuk mewakili revolusi keempat yang telah terjadi di bidang manufaktur. Dari revolusi industri pertama (mekanisasi melalui air dan tenaga uap) ke produksi massal dan jalur perakitan menggunakan listrik di revolusi kedua, sementara revolusi industri keempat akan mengambil apa yang dimulai pada revolusi industri ketiga dengan adopsi komputer dan otomasi. Meskipun beberapa orang menganggap Industri 4.0 hanya sebagai kata kunci pemasaran, pergeseran sedang terjadi di bidang manufaktur yang patut mendapat perhatian kita. Menurut Tjandrawinata (2016), “Beberapa teknologi yang akan berkembang dan digunakan unutk penemuan-penemuan baru adalah CRISPR, metoda komputasi dalam pencarian obat baru, penemuan target obat lewat mikrobiota usus, serta biologi sistem.“
Ketika komputer diperkenalkan di Industry 3.0, terjadi penambahan teknologi yang sama sekali baru. Sekarang, ketika Industry 4.0 dibuka, komputer terhubung dan berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things dan Internet of Systems membuat Industry 4.0 membuat pabrik pintar menjadi kenyataan. Sebagai hasil dari dukungan mesin pintar yang terus menjadi lebih pintar karena mereka mendapatkan akses ke lebih banyak data, pabrik-pabrik kita akan menjadi lebih efisien, produktif dan tidak boros. Pada akhirnya, jaringan mesin-mesin ini yang terhubung secara digital satu sama lain dan membuat serta berbagi informasi yang menghasilkan kekuatan sebenarnya dari Industry 4.0.
Sementara Industri 4.0 masih berkembang dan kita mungkin tidak memiliki gambaran lengkap sampai kita melihat ke belakang 30 tahun dari sekarang, perusahaan yang mengadopsi teknologi menyadari potensi Industri 4.0. Perusahaan-perusahaan yang sama ini juga bergulat dengan cara meningkatkan keterampilan tenaga kerja mereka saat ini untuk mengambil tanggung jawab kerja baru yang dimungkinkan oleh Industry 4.0 dan merekrut karyawan baru dengan keterampilan yang tepat. Menurut Ghufron (2018) “Tiap negara harus merespon perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif. Respon tersebut dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan politik global, mulai dari sektor publik, swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil sehingga tantangan industri 4.0 dapat dikelola menjadi peluang.“
Daftar Pustaka :
Tjandrawinata, R. R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, 29(1), 31-39.
Ghufron, G. (2018, September). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, dan solusi bagi dunia pendidikan. In Seminar Nasional Dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 (Vol. 1, No. 1).
Tinggalkan Komentar