Oleh : Danang Baskoro, S.Pd.
Manusia, dalam berbagai hal merupakan makhluk yang suka dengan persaingan, berbagai macam persaingan ataupun lomba yang diciptakan manusia di berbagai bidang, olahraga, pendidikan, seni, dan sebagainya. Hal tersebut karena sifat genetik manusia yang sejak ribuan tahun lalu sudah bersaing untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini persaingan secara sehat bisa kita sebut sebagai kompetisi
Kompetisi merupakan perasaan dimana individu atau kelompok tidak mau kalah dari individu atau kelompok lainnnya. Kompetisi atau persaingan dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai usaha untuk memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan. Pada lingkungan pembelajaran, kompetisi yang dimaksud disini adalah usaha yang timbul pada diri siswa dikarenakan dorongan untuk menunjukkan kemampuan dan keunggulan masing-masing dalam proses pembelajaran.
Menurut Bernstein, Rjkoy, Srull, & Wickens mengatakan bahwa kompetisi terjadi ketika individu berusaha mencapai tujuan untuk diri mereka sendiri dengan cara mengalahkan orang lain sedangkan menurut acks dan Krupat (1988) memberikan pengertian kompetisi sebagai suatu “usaha untuk melawan atau melebihi orang lain atau suatu organisasi.
Banyak sekali manfaat yang didapat seseorang dari sikap kompetitifnya, antara lain adalah memperbaiki kualitas hidup, saat kita bersikap kompetitif, maka kita akan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik daripada orang lain.
Sebagai guru, sikap kompetitif itulah yang harus kita hadirkan dalam pembelajaran, dengan itu, siswa akan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dikelas. Salah satu metode yang bisa kita terapkan sebagai guru adalah Metode Competitive Based Learning
Skenarionya, siswa akan dihadapkan seolah-olah berada pada suatu perlombaan, dengan goals atau tujuan tertentu, kegiatan dimulai saat awal pembelajaran yakni guru memberikan motivasi, menjelaskan aturan awal atau rancangan kompetisi. Setelah itu , pada setiap tahap pembelajaran guru memperlihatkan progres pencapaian siswa dalam kompetisi tersebut
Hal yang terpenting, Guru harus selalu memberikan motivasi atau arahan kepada siswa untuk mengejar ketertinggalan pada kegiatan tersebut. Pada akhir kegiatan, Guru mengumumkan hasil pemenang kompetisi pada pembelajaran tersebut dan memberikan apresiasi atau reward.
Diharapkan, melalui metode Competitive Based Learning tersebut siswa dapat tumbuh jiwa berkompetisi secara sehat, yang pasti pelajaran berharga tersebut bermanfaat di kemudian hari, terutama di dunia kerja ataupun bisnis yang di era sekarang ini kompetisinya sangatlah ketat.
Tinggalkan Komentar